Taksonomi
Melinjo atau belinjo (Gnetum gnemon Linn.) Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), khalet (Bahasa Kamboja), bidau (bahasa Melayu Kapuas Hulu).
Sumber: wikipedia.org
Deskripsi
Akar pada tanaman melinjo ini adalah akar tunggang yang mampu menembus tanah sedalam 3 sampai 5 meter.
Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh cukup besar dan tinggi, yaitu sekitar 15 sampai 25 meter. Bentuk dari batang tanaman melinjo ini adalah bulat dengan diameter sekitar 10 sampai 20 cm.
Daun dari tanaman ini adalah daun tunggal yang berbentuk oval yang terdiri dari tangkai daun dan helaian daun. Tepi daunnya merata, duduk daun berhadap – hadapan dan tulang daunnya menyirip. Apabila daun melinjo ini disobek, maka akan terlihat serabut halus yang berwarna putih.
Bunga pada tanaman melinjo ini adalah bunga tidak sempurna yang berumah dua dan muncul di ketiak daun.Melinjo merupakan tumbuhan tahunan.
Sekali lagi, perlu dipahami bahwa tanaman melinjo tidaklah memproduksi atau menghasilkan buah sejati, sama halnya bahwa tanaman ini tidak menghasilkan bunga sejati.
Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis ari yang berdaging.
Warna pada biji melinjo dibagi menjadi dua, yaitu warna hijau muda jika belum matang, dan warna merah pekat apabila sudah matang.
Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah.
Sumber: agrotek.id
Penyebaran
Melinjo adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropis,pulau Melanesia, dan Pasifik Barat.
Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.
Di Indonesia, tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.
Sumber: wikipedia.org