Taksonomi
Belimbing sayur (dikenal pula dengan nama belimbing wuluh, belimbing buluh, belimbing botol, belimbing besi, atau belimbing asam) (Averrhoa Bilimbi Linn) merupakan sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku dan dikembangbiakkan serta tumbuh bebas di Indonesia, FIlipina, Sri lanka, Myanmar dan Malaysia. Tumbuhan ini biasa ditanam di pekarangan untuk diambil buahnya yang memiliki rasa asam yang sering digunakan sebagai bumbu masakan dan campuran ramuan jamu.
Nama lokal tanaman ini adalah:
Palembang: Belembeng Wuluh/Besi |
|
Sumber: wikipedia.org
Deskripsi
Sistem perakaran pada belimbing wuluh adalah akar tunggang dengan warna cokelat kehitaman. Pada bagian akar terdapat tudung akar yang bentuknya tumpul dan sedikit lengket.
Cairan pada ujung akar ini berfungsi untuk melindungi akar ketika menembus tanah. Pada bagian samping akar utama terdapat serabut akar yang sangat banyak jumlahnya.
Belimbing wuluh tergolong tumbuhan yang batangnya berkambium serta mempunyai kayu yang sangat kuat. Pada batang utama memiliki ukuran yang pendek dengan tonjolan kecil di permukaan batangnya. Pohon belimbing wuluh memiliki ketinggian mencapai 10 m.
Percabangan belimbing terletak tidak terlalu tinggi dan jumlahnya sedikit. Sementara permukaan batang terkadang beralur, bergelombang dan tidak rata.
Arah percabangan condong ke atas dan pada cabang muda ditumbuhi rambut halus yang teksturnya seperti beludru. Cabang muda ini berwarna cokelat muda.
Daun belimbing wuluh termasuk daun majemuk dimana daun terdiri banyak helaian daun. Daun tersebut berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing, bagian tepi daun mengkilap dan buram pada bagian bawahnya.
Sementara struktur tulang daun menyirip dengan tekstur yang mudah robek. Daun belimbing memiliki panjang berkisar 1,75 cm hingga 9 cm dengan lebar antara 1,25 sampai 4,5 cm.
Pada setiap daun terdapat 21 – 45 pasang anak daun. Anak – anak daun tersebut bertangkai pendek dan berwarna hijau. Sementara bagian bawah daun berwarna hijau muda.
Bunga belimbing wuluh berbentuk malai yang bunganya berkelompok. Bunga ini tumbuh dari batang atau percabangan yang besar dengan tangkai bunga yang permukaannya ditumbuhi rambut halus.
Bunga ini tumbuh menggantung dengan panjang sekitar 5 hingga 20 cm. Ukuran bunga kecil dan berbentuk bintang dengan mahkota bunga berjumlah 5 helai.
Sementara kelopak bunga memiliki panjang 5 – 7 mm. Setiap helai dari mahkoa bunga ini berbentuk bulat telur dengan panjang masing – masing antara 13 hingga 20 m. Bunga ini berwarna ungu kemerahan sedangkan bagian pangkal bunga berwarna ungu muda.
Buah belimbing wuluh berbentuk lonjong bersegi namun ada juga yang seperti torpedo. Jika diiris melintang, buah berbentuk seperti bunga.
Ukuran buah ini sekitar 4 hingga 10 cm. Buah belimbing wuluh berwarna hijau kekuningan jika sudah tua dan ketika buah masih muda akan berwarna hijau serta ada kelopak bunga yang masih menempel pada ujung buah.
Buah yang masih muda rasanya masam dan terasa sedikit sepat. Sementara buah yang sudah masak, kandungan airnya lebih banyak namun rasanya tetap masam tanpa rasa sepat. Kulit buah belimbing wulut berwarna mengkilap dan sangat tipis. Buah belimbing ini tumbuh bergerombol seperti bunganya.
Biji belimbing wuluh memiliki ukuran yang sangat kecil dan berwarna putih kecokelatan. Pada bagian luar bijinya tertutup lendir dan menjadi sangat licin jika dipegang.
Bentuk bijinya adalah bulat telur dengan ujung runcing di kedua sisinya. Biji belimbing memiliki ukuran kurang lebih 6 mm dan strukturnya pipih. Biji terdiri dari beberapa bagian dari yang terluar adalah kulit biji, endosperma dan lembaga.
Sumber: agrotek.id
Penyebaran
Tanaman ini berasal dari Amerika tropis, Indonesia dan Malaysia. Biasanya tanaman ini tumbuh dengan subur di daerah yang ketinggiannya mencapai 500 m diatas permukaan laut. Batang pohonnya ini lebih kecil dibandingkan dengan pohon belimbing manis yang tingginya mencapai 10 m lebih.
Sumber: agroniaga.com