Taksonomi
Lai adalah tumbuhan buah yang masih sekerabat dengan durian. Jenis ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti durian kuning, durian tinggang, durian pulu, nyekak, ruas, sekawi, pekawai dan lain-lain, dengan nama ilmiah Durio kutejensis (kutejensis (Adj.) = "berasal dari Kutai")
Sumber: ciriciripohon.com
Deskripsi
Pohon berukuran sedang, dengan tinggi mencapai 24 m dan gemang 40 cm.
Daun-daun Pohon Lai sama dengan durian pada umumnya, tetapi memiliki daun yang ukurannya lebih besar dan tebal. Panjang daunnya bisa mencapai 20–25 cm, dengan lebar 5–7 cm. Bunga besar, berwarna merah, berbau bangkai ketika mekar. Bunga ini diserbuki baik oleh lebah madu hutan, burung maupun kelelawar.
Buah kapsul serupa durian, beruang lima, bulat telur hingga berbentuk lonjong, kuning kusam, dengan duri-duri yang agak membengkok.Biji lonjong, coklat mengkilap, terbungkus oleh daging buah (arilus) yang berwarna kuning atau jingga, agak kering, manis dan berbau enak. Buahnya kecil sampai sedang (1–2 kg), bertangkai pendek, berwarna hijau muda atau hijau kekuningan saat mentah.
Sumber: wikipedia.org
Penyebaran
Habitat asli pohon ini adalah hutan lereng berbukit di pedalaman Kalimantan bagian tengah. Di daerah Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Tengah, buah ini disebut papaken. Pohon ini merupakan pohon penyusun lapisan tajuk tengah, yang tumbuh di bawah lindungan atap tajuk (kanopi) hutan.
Buah ini ditanam di berbagai wilayah Kalimantan, dan diintroduksi ke Queensland, di Brunei Darussalam buah ini lebih disukai oleh orang lokal daripada durian.
Sumber: wikipedia.org