Taksonomi
Katilayu (bahasa Sunda: Kilalayu; nama ilmiah: Erioglossum rubiginosum) adalah spesies tumbuhan dari genus Erioglossum.
Sumber: wikipedia.org
Beberapa daerah di Indonesia memiliki nama atau sebutan berbeda-beda untuk pohon katilayu, misalnya di Betawi tanaman ini disebut dengan nama Itilayu, sedangkan di Jawa Timur dikenal dengan kapilayu atau klayu.
Sumber: rimbakita.com
Orang Jawa menyebutnya Kapilayu/Katilayu/Klayu/ kilalayu, namun secara umum disebut sebagai Katilayu.
Sumber: www.wiyonggoputih.blogspot.com
Dalam bahasa latin dikenal dengan dalam kelompok kingdom Plantae ( tumbuhan), Divisi Magnoliophyta ( tanaman berbunga), klas magnopliopsida ( tumbuhan dikotil)
Batang katilayu yang mengeluarkan getah yang mirip pohon damar atau karet, berbentuk gumpalan sehingga sering orang menyebutnya Blendok katilayu.
Deskripsi
Daun katilayu berbentuk lonjong dan memanjang dengan setiap bagian ujungnya lancip serta tersusun secara menyirip. Daun katilayu berwarna hijau muda karena mempunyai kandungan klorofil sehingga membuatnya berwarna hijau cemerlang. Fungsi daun ini sebagai media fotosintesis, terjadinya proses penguapan air, hingga tempat stomata berada.
Umumnya, katilayu tumbuh keatas dengan batang tegak lurus yang di bagian atasnya ditumbuhi oleh cabang-cabang. Fungsi percabangan ialah sebagai tempat pertumbuhan daun.
Cabang pohon katilayu mengandung serat kayu tinggi sehingga sangat kokoh. Sementara bagian luar atau kulit batangnya berwarna cokelat kehitaman dengan tekstur kasar pada bagian kulitnya.
Pohon katilayu memiliki akar berjenis tunggang sehingga bisa dikategorikan sebagai tanaman dikotil atau biji berkeping dua. Akar katilayu berwarna cokelat keputihan. Biasanya, akar ini akan tumbuh ke bawah tanah hingga kedalaman sekitar 20 m.
Fungsi akar katilayu hampir sama dengan pohon lain, yaitu sebagai penopang pohon agar tetap berdiri dan berperan penting dalam proses fotosintesis serta penyerapan unsur hara dalam tanah.
Pada dasarnya, bunga katilayu termasuk dalam kategori bunga sempurna. Artinya, jenis bunga ini memiliki dua alat kelamin pada satu bagian bunga. Bunga katilayu berwarna putih cerah yang menjadi bakal buahnya.
Proses penyerbukan bunga ini sangat mengandalkan bantuan dari serangga dan angin agar penyerbukan tersebut dapat terjadi secara maksimal.
Jika diilihat secara seksama, buah katilayu berbentuk seperti buah melinjo dengan warna hijau kekuningan. Ketika buah tersebut belum masak, warna yang dihasilkan adalah merah cerah. Sementara buah yang telah masak berwarna merah kehitaman atau maroon.
Sumber: rimbakita.com
Penyebaran