Sosial Media

Call Center : (0652) 21019
dlhk3@bandaacehkota.go.id

Pohon Beringin

Gambar Beringin Pohon Beringin

Taksonomi

Tanaman ini mempunyai nama latin yaitu Ficus sp. Ada beberapa jenis pohon beringin yaitu beringin cekik (Ficus Annulata) dengan penyebutan nama-nama daerah yang berbeda seperti Bulu atau Ara Susu (Kalimantan), Kiara Bodas atau Kiara Oneng (Sundah), dan Grasak (Jawa). Sedangkan di negara berbahasa Inggris, pohon beringin cekik dikenal dengan nama Strangler Fig.  

Jenis yang kedua dari pohon beringin yaitu beringin Kimeng (Ficus Microcarpa) dari famili Moraceae dan berasal dari Cina dan menyebar ke Asia tropis hingga Australia. Beringin kimeng mempunyai nama lain yang dikenal di dunia internasional dengan nama Chinese Banyan, Malayan Banyan, Indian Laurel, Curtain Fig, dan Gajumaru. Pohon beringin kimeng sendiri pertama kali dideskripsikan pada 1782 oleh Carl Linnaeus the Younger. Pada tahun 1965, EJH Corner memberi nama baru untuk penyebutan pohon Hill's Weeping Fig, yaitu Ficus microcarpa var. hillii sebagai varietas Ficus microcarpa.

Pohon beringin kimeng sendiri pertama kali dideskripsikan pada 1782 oleh Carl Linnaeus the Younger. Pada tahun 1965, EJH Corner memberi nama baru untuk penyebutan pohon Hill's Weeping Fig, yaitu Ficus microcarpa var. hillii sebagai varietas Ficus microcarpa.

Jenis tanaman beringin yang lainnya yaitu beringin biasa (Ficus benjamina).

Deskripsi

Pohon beringin kimeng adalah pohon yang tumbuh meluas di wilayah Asia tropis, ketinggian pohon dewasa umumnya adalah 13-15 meter dengan kulit kayu berwarna abu-abu muda yang halus dan daunnya tertata rapih dengan panjang sekitar 5-6 cm perlembar daun.

Jika kondisinya menguntungkan, pohon beringin kimeng dapat tumbuh besar dan menghasilkan akar penyangga dalam jumlah besar.

Spesies beringin kimeng terbesar yang diketahui adalah Auntie Sarah's Banyan di Kebun Raya Menehune di Kauai, Hawaii yang tingginya 33,53 meter dengan penyebaran dahan dan ranting seluas 76,2 meter, serta memiliki lebih dari 1.000 akar penyangga.

Pohon beringin kimeng membutuhkan iklim tropis yang hangat dan suasana tanah yang lembab. Namun ia juga bisa bertahan pada suhu mendekati 0 °C. Spesies ini umumnya mendiami hutan hujan tropis, tepi sungai, pantai, rawa dan hutan bakau.

Di banyak tempat, pohon beringin kimeng dapat tumbuh di celah-celah dinding, bangunan, dan elemen batu lainnya. Tampaknya spesies ini menunjukkan toleransi yang baik terhadap kelembaban tanah, sulfur dioksida, timbal kadmium, serta garam.

Di Brazil pohon beringin kimeng telah digunakan sejak abad ke-19, ketika diperkenalkan oleh arsitek Auguste François Marie Glaziou ke berbagai taman di Rio de Janeiro. Pohon-pohon kimeng yang dibawa dan ditanam oleh Auguste François Marie Glaziou mulai terlihat membesar setelah tahun 1970-an.

Pohon beringin kimeng yang masih muda dianggap sangat agresif, karena mereka dapat tumbuh dimanapun meski hanya sedikit tanah atau tanpa tanah sekalipun.

Daun beringin kimeng memiliki bentuk yang lebih elegan, berwarna hijau cerah pada daun yang muda dan hijau gelap pada daun yang lebih tua. Panjang setiap lembar daun 5-6 cm dan lebarnya 2-3 cm.

Buahnya berbentuk seperti kebanyakan pohon beringin lainnya yaitu nampak seperti buah berry kecil yang muncul pada setiap ujung ranting. Berwarna hijau saat muda dan kuning, oranye hingga kemerahan saat matang.

Dihabiatnya, pohon beringin kimeng menempati lokasi yang dekat dengan perairan. Itu karena pohon ini menyukai tanah yang lembab, ia juga tahan terhadap sinar matahari yang terik ataupun tempat yang teduh dibawah naungan pohon-pohon yang lebih besar.

Akar beringin kimeng yang kuat dapat menghancurkan apapun disekitarnya, seperti aspal, beton, dll. Maka di banyak kota di dunia tidak lagi merekomendasikan penanaman pohon kimeng di tepi jalan yang sempit atau disamping bangunan.

 

Penyebaran

Saat ini pohon beringin kimeng didistribusikan secara luas sebagai tanaman hias (meliputi Afrika Utara, Irak, Pakistan, Jepang, Hawaii, Florida, Amerika Tengah dan Selatan) dan merupakan salah satu pohon perdu paling umum di daerah beriklim hangat.